INSPIRASI DIRI

Peluk Rindu Dengan Doa

Rindu? Tak ada yang salah dengan rindu, bahkan untuk urusan perasaan yang sepele sekalipun. Rindu akan selalu menjadi isi dari sebuah pertahanan benteng diri akan sebuah pertemuan, entah untuk pertemuan apapun itu. Tetapi sejatinya rindu selalu tak pernah terjelaskan secara gamblang, yang jelas ia ada dan mengisi suatu ruang. Sapalah rindu itu dengan sejuk, melalui Doa kepada pemilik malam yang pekat, kepada yang setia menjaga hati kita. Allah

Mungkin saat ini kamu tengah disambangi olehnya, sambutlah dengan tenang, Hormati rindu yang datang mengetuk hatimu, berterima kasihlah padanya. Yang karenanya kita masih mampu mengeja rasa yang ada, ucapkanlah salam “Maa fii Qalbi Ghoirullah”. Juga jangan pernah menyalahkan sebuah pertemuan yang telah terjadi dibelakangmu, bahwasanya pertemuan itu hadir karena ingin mengenalmu melalui kecewa, luka yang mungkin masih menganga, dan manisnya setiap inci waktu yang pernah terlewatkan olehmu dan orang-orang yang mungkin teramat dalam kamu sayangi kehadirannya. Maka ikhlaskanlah setiap awal dan akhir yang menyapamu. Mereka ada agar kita menyadari bahwa hakikat dari awal pertemuan, lalu mengurai cerita, kemudian cerita tersebut berakhir yang di kemudian hari berkenalan dengan RINDU adalah satu skema beruntun.
Jangan melupakan hakikat Doa, yang keberadaannya bisa menjadi penyelesaian akan rindu. Pernahkah tau? Bahwa doa bisa menguntai sampai ke tangga langit. Percaya atau tidak bahwa doa adalah media komunikasi tercanggih yang mampu menyampaikan pesan hatimu sampai menembus batas cakrawala, menghantarkan setiap harap yang sudah kamu eja dalam hati. Dan rasakan manisnya terduduk diatas sajadah di sepertiga malam kita, melafal doa-doa yang siap disetor padaNya. Mungkin buliran-buliran bening akan menjadi teman sekaligus saksi dari segala harap dan cemas kita.

“Terkadang cinta juga butuh jarak untuk bergerak tanpa harus retak, maka terciptalah ia;rindu. Kenalilah dengan perasaan yang bijaksana, tanpa harus mengusik rasa khawatir dan kemungkinan-kemungkinan buruk lainnya”

Bila kamu ingin mengenal rindu, maka kamu harus terlebih dahulu mengenal jarak tanpa pernah adanya sebuah pertemuan. Teruslah berjuang dalam senyapmu, teruslah melafalkan segala harapmu dengan sebuah doa tulus yang mengundang cintaNya. Hingga doa-doa terus terpanjat, hingga Allah memutuskan yang terbaik. Sungguh, itu lebih bermakna dari apapun dan hasilnya adalah yang terbaik. Jangan mengaku bahwa kamu merindukan seseorang sebelum kamu merasakan dan mengakui bahwa kamu merindukanNya, bisa mencintai ciptaanNya sampai disebut dalam doa tapi ternyata hanya sampai seujung kuku mencintai Rabbnya. Jangan

Sekali lagi, sapalah rindu dengan teduh. Dekap bersama doa-doa yang akan disampaikan padaNya ketika subuh menjelang, teruslah berharap pada yang mengatur segalanya yang senantiasa mengenali kita tanpa ruang keterbatasan. Sampai Dia berkata, “ini adalah hadiah teristimewa dariKu yang terbaik untukmu”. Lalu? Bersyukur

Tinggalkan komentar